Geografis dan Topografis Kota Sawahlunto

Tinjauan Sawahluto

Sawahlunto pernah dikenal sebagai kota penghasil batu bara terbesar di Indonesia. Bagi sebagian orang mungkin mengenal Sawahlunto hanya sebatas nama dan tidak mengetahui secara pasti letak Sawahlunto. Kota kecil ini berjarak 95 km dari ibukota Sumatera Barat, yakni Padang.

Secara astronomis Sawahlunto berada pada 0.34 - 0.46 Lintang Selatan dan 100.41-100.49 Bujur Timur, pada ketinggian antara 250-650 meter di atas permukaan laut. Sawahlunto memiliki suhu minimum 22,50C dengan curah hujan rata-rata pertahun 1.072 mm.

Awal mulanya luas Kota Sawahlunto 779,6 Ha, mulai terbentuk seiring dengan pembukaan areal tambang batu bara di kawasan itu (pada zaman Pemerintahan Kolonial Belanda). Pusat kota tumbuh dan berkembang menjadi pusat pemerintahan, perkonomian, pendidikan dan sebagainya, selain sebagai pusat administrasi dalam sebuah lembah yang dikelilingi oleh bukit-bukit. Secara administratif pemerintahan kota Sawahlunto sebelum dimekarkan mempunyai batas wilayah sebagai berikut:
1. Sebelah Utara berbatas dengan Nagari Kolok (Kecamatan Berangin) dan Sijantang (Kecamatan Talawi).
2. Sebelah Timur dan Barat berbatas dengan Nagari Kubang (Kecamatan Lembah Segar) dan Nagari Silungkang (Kecamatan Silungkang).

Pada tahun 1990 Sawahlunto mengalami pemekaran, sehingga luasnya mencapai 27.347,7. Pemekaran itu dilakukan dengan merangkul nagari-nagari yang berada di sekitarnya. Batas Sawahlunto saat ini setelah dimekarkan adalah:
1. Sebelah utara berbatas dengan Kabupaten Tanah Datar.
2. Sebelah Selatan dan Barat dengan Kabupaten Solok.
3. Sebelah Timur dengan Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung.

Geofrafis

Wilayah Sawahlunto terbentang dari utara ke Selatan. Bagian Timur dan Selatan relatif curam dengan kemiringan lebih dari 40%. Sedangkan bagian Utara bergelombang dan relatif datar. Kondisi geografis yang demikian menyebabkan banyaknya daerah tertutup, sehingga wilayah yang dapat dikembangkan menjadi kawasan perkotaan relatif terbatas. Topografis Sawahlunto yang berbukit dan berlembah itu yang juga memiliki banyak patahan-patahan tanah sudah tentu tidak kondusif untuk dijadikan areal pembangunan. Oleh karena sedikitnya daerah dataran yang dapat dijadikan areal perkantoran dan perumahan serta fasilitas umum, maka banyak kantor dan rumah penduduk yang dibangun di lereng-lereng bukit.

Kawasan perkantoran terpencar mengikuti alur jalan raya yang membentang dan melintas perbukitan dari pusat kota di sebelah Selatan sampai ke daerah Sungai Durian di sebelah Utara. Pusat kota tetap menjadi pusat berbagai kegiatan pemerintahan, perekonomian, sosial, dan budaya masyarakat Sawahlunto karena di sekitar itulah terdapat dataran dan perbukitan landai. Daerah lain yang mempunyai potensi yang baik untuk pengembangan kota adalah Talawi. Sebab daerah Talawi memiliki keadaan tanah yang relatif datar. Hal ini tidak dimiliki daerah lain di Sawahlunto, karena secara umum daerah Sawahlunto terletak pada gelombang perbukitan dan sebagian lagi berada di hamparan perbukitan terjal.

0 Response to "

Geografis dan Topografis Kota Sawahlunto

"

Post a Comment

MAAF KOMENTAR SPAM KAMI HAPUS